Aku pernah berpikir,
bahwa setiap manusia pasti ingin memiliki seorang kekasih.
Kekasih yang akan terus bersamanya, sehidup semati, dalam suka maupun duka tak akan terpisahkan.
Kini, aku memilih amal sholeh sebagai kekasihku.
Karena ternyata
hanya amal sholeh-lah yang akan terus menemaniku, bersamaku, bahkan menemani dalam kuburku, kemudian amal sholehku pula lah yang menemaniku menghadap Allah.
Aku pernah berpikir,
setiap manusia pastilah punya goresan masalah dengan manusia lain, sehingga wajar saja manusia memiliki musuh masing-masing.
Kini aku memilih menjadikan setan sebagai musuh utamaku, sehingga aku lebih memilih melepaskan kebencian, dendam, rasa sakit hati, dan permusuhanku dengan manusia lain.
Aku pernah selalu kagum
pada manusia yang cerdas,dan manusia yang berhasil dalam karier, atau kehidupan duniawinya.
Kini aku mengganti kriteria kekagumanku ketika aku menyadari bahwa manusia hebat dimata Allah, adalah hanya manusia yang bertaqwa.
Manusia yang sanggup taat kepada aturan main Allah dalam menjalankan hidup dan kehidupan yang ada
Dulu aku akan marah dan merasa harga diriku dijatuhkan, ketika orang lain berlaku zhalim padaku, menggunjingkan aku, menyakiti aku dengan kalimat kalimat sindiran yang disengaja untuk menyakitiku.
Kini aku memilih untuk bersyukur dan berterima kasih, ketika meyakini bahwa akan ada transfer pahala dari mereka untukku jika aku mampu bersabar…
Dan aku memilih tidak lagi harus khawatir,
karena harga diri manusia hanyalah akan jatuh dimataNya,ketika dia rela menggadaikan dirinya untuk mengikuti hasutan setan.
Dulu aku yakin, dengan hanya khatam Al Qur’an berkali-kali maka jiwaku akan tercerahkan.
Kini aku memilih untuk mengerti dan memaknai artinya dengan menggunakan akalku, dengan mengaktifkan qolbuku dan mengamalkannya dalam keseharianku, maka pencerahan itu baru bisa aku dapatkan.
Ketika aku harus memilih,

Rabu, 07 Maret 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Rabu, 07 Maret 2012
ketika aku harus memilih
Aku pernah berpikir,
bahwa setiap manusia pasti ingin memiliki seorang kekasih.
Kekasih yang akan terus bersamanya, sehidup semati, dalam suka maupun duka tak akan terpisahkan.
Kini, aku memilih amal sholeh sebagai kekasihku.
Karena ternyata
hanya amal sholeh-lah yang akan terus menemaniku, bersamaku, bahkan menemani dalam kuburku, kemudian amal sholehku pula lah yang menemaniku menghadap Allah.
Aku pernah berpikir,
setiap manusia pastilah punya goresan masalah dengan manusia lain, sehingga wajar saja manusia memiliki musuh masing-masing.
Kini aku memilih menjadikan setan sebagai musuh utamaku, sehingga aku lebih memilih melepaskan kebencian, dendam, rasa sakit hati, dan permusuhanku dengan manusia lain.
Aku pernah selalu kagum
pada manusia yang cerdas,dan manusia yang berhasil dalam karier, atau kehidupan duniawinya.
Kini aku mengganti kriteria kekagumanku ketika aku menyadari bahwa manusia hebat dimata Allah, adalah hanya manusia yang bertaqwa.
Manusia yang sanggup taat kepada aturan main Allah dalam menjalankan hidup dan kehidupan yang ada
Dulu aku akan marah dan merasa harga diriku dijatuhkan, ketika orang lain berlaku zhalim padaku, menggunjingkan aku, menyakiti aku dengan kalimat kalimat sindiran yang disengaja untuk menyakitiku.
Kini aku memilih untuk bersyukur dan berterima kasih, ketika meyakini bahwa akan ada transfer pahala dari mereka untukku jika aku mampu bersabar…
Dan aku memilih tidak lagi harus khawatir,
karena harga diri manusia hanyalah akan jatuh dimataNya,ketika dia rela menggadaikan dirinya untuk mengikuti hasutan setan.
Dulu aku yakin, dengan hanya khatam Al Qur’an berkali-kali maka jiwaku akan tercerahkan.
Kini aku memilih untuk mengerti dan memaknai artinya dengan menggunakan akalku, dengan mengaktifkan qolbuku dan mengamalkannya dalam keseharianku, maka pencerahan itu baru bisa aku dapatkan.
Ketika aku harus memilih,
bahwa setiap manusia pasti ingin memiliki seorang kekasih.
Kekasih yang akan terus bersamanya, sehidup semati, dalam suka maupun duka tak akan terpisahkan.
Kini, aku memilih amal sholeh sebagai kekasihku.
Karena ternyata
hanya amal sholeh-lah yang akan terus menemaniku, bersamaku, bahkan menemani dalam kuburku, kemudian amal sholehku pula lah yang menemaniku menghadap Allah.
Aku pernah berpikir,
setiap manusia pastilah punya goresan masalah dengan manusia lain, sehingga wajar saja manusia memiliki musuh masing-masing.
Kini aku memilih menjadikan setan sebagai musuh utamaku, sehingga aku lebih memilih melepaskan kebencian, dendam, rasa sakit hati, dan permusuhanku dengan manusia lain.
Aku pernah selalu kagum
pada manusia yang cerdas,dan manusia yang berhasil dalam karier, atau kehidupan duniawinya.
Kini aku mengganti kriteria kekagumanku ketika aku menyadari bahwa manusia hebat dimata Allah, adalah hanya manusia yang bertaqwa.
Manusia yang sanggup taat kepada aturan main Allah dalam menjalankan hidup dan kehidupan yang ada
Dulu aku akan marah dan merasa harga diriku dijatuhkan, ketika orang lain berlaku zhalim padaku, menggunjingkan aku, menyakiti aku dengan kalimat kalimat sindiran yang disengaja untuk menyakitiku.
Kini aku memilih untuk bersyukur dan berterima kasih, ketika meyakini bahwa akan ada transfer pahala dari mereka untukku jika aku mampu bersabar…
Dan aku memilih tidak lagi harus khawatir,
karena harga diri manusia hanyalah akan jatuh dimataNya,ketika dia rela menggadaikan dirinya untuk mengikuti hasutan setan.
Dulu aku yakin, dengan hanya khatam Al Qur’an berkali-kali maka jiwaku akan tercerahkan.
Kini aku memilih untuk mengerti dan memaknai artinya dengan menggunakan akalku, dengan mengaktifkan qolbuku dan mengamalkannya dalam keseharianku, maka pencerahan itu baru bisa aku dapatkan.
Ketika aku harus memilih,
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar